Senin, 06 Juli 2015

PRINSIP DASAR PENANGANAN DAN PERAWATAN CEDERA

A.    Prinsip Penanganan Pertama
Pulihnya atlet dan mampu aktif  kembali sangat tergantung dari keputusan yang dibuat saat terjadi cedera, serta pertolongan yang diberikan. Bila dokter tidak ada, maka terpaksa pelatih harus memutuskan sendiri, keadaan ini paling banyak berlaku.
Pelatih harus mampu memutuskan apakah atlet terus atau berhenti, untuk cedera yang berat keputusannya sangat mudah diambil, tetapi untuk cedera yang ringan keputusannya menjadi sangat sulit. Bila ragu istirahatkan atlet anda, pelatih sebaiknya mampu melakukan pemeriksaan praktis fungsional dilapangan.
Pertama adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaitu :

1.      Prinsip RICE
R – Rest : Istirhat, mencegah agar tidak mengalami cedera lagi dan mengurangi peredaran darah ke daerah itu. Penyembuhan karena waktu (Kravitz Len, 90:2001). Jadi diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
I – Ice  : Es, sebaiknya segera ditempelkan pada daerah yang cedera untuk menghilangkan pembengkakan. Satu bungkus es dapat ditempelkan selama 10-20 menit secara priodik dalam waktu 24 jam pertama. Langsung mesege dengan es dapat dilakukan selama 7-10 menit dengan efek yang sama. Pengobatan panas dapat dilakukan setelah 48 jam, bersamaan dengan es, untuk meningkatkan peredaran darah dan meningkatkan panas dalam badan untuk memindahkan darah dan cairan yang berlebihan(Kravitz Len, 90:2001).  Jadi terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri.
C – Compression : Penekanan, membantu mengurangi pembekakan dan pendarahan didalam. Pembebatan adalah suatu cara yang bagus untuk melakukannya. Berhati-hatilah jangan sampai mengganggu peredaran darah karena pembebatan terlalu kencang (Kravitz Len, 90:2001). Jadi penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.



E – Elevation : Dinaikkan, membantu mengurangi adanya pendarahan didalam dan masuknya cairan yang berlebihan kedalam cedera. Bila mungkin, naikkan daerah yang mengalami cidera lebih tinggi dari pada jantung pada semua kesempatan sampai pembengkakan surut periksakan ke dokter bila perlu rasa sakit yang terus-menerus, pembengkakan yang besar, dan perubahan warna yang jelas, semuanya memerlukan evaluasi. Penyebab dari terjadinya cedera harus pula dikoreksi, sehingga tidak terjadi cedera lagi. (mungkin anda memerlukan sepatu baru, mengurangi berat, latihan lebih singkat dan lain-lain). Mulailah proses rehabilitasi anda dengan perenggangan dan penguatan dan kembalilah pada tingkatan aktifitas semula stelah badan anda siap (Kravitz Len, 90:2001). Jadi peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri.

2.      Penanganan Rehabilitasi Pada Cedera Olahraga Lanjut
Pada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada antara lain berupa : Pemberian modalitas terapi fisik atau terapi dingin, cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :
a.      Kompress dingin
Teknik : potongan es dimasukkan dalam kantong yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera. Lamanya : 20-30 menit dengan interval kira-kira 10 menit.
b.      Massage es
Tekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang telah dibungkus dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan tenggang waktu 10 menit.
c.       Pencelupan atau peredaman
Tekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.
d.      Semprot dingin
Tekniknya dengan menyemprotkan kloretil atau fluorimethane kebagian tubuh yang cedera.

B.     Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1.      Pertolongan Dan Perawatan Korban
a.      Kelainan Jalan Napas Dan Pernapasan
Ø  Tersendak
Tindakan pada orang dewasa yaitu:
*      Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar
*      Bungkukkan badan dan pukul punggung
*      Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut
*      Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya

Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP.
Ø  Tenggelam
Tindakan :
*      Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari    badan, ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air.
*      Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP
Ø  Menghirup gas
Tujuan : Memulihkan pernapasan
Tindakan :
*      Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar
*      Berikan oksigen bila ada
*      Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit.
*      Asthma

Ø  Shock
Tindakan :
*      Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani
*      Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah
*      Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang
*      Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang
*      Pasien diselimuti agar tidak kedinginan
*      Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit

Ø  Pingsan
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea. Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadar
Tindakan :
*      Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang
*      Baringkan korban dalam posisi terlentang
*      Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
*      Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
*      Beri udara segar
*      Periksa kemungkinan cedera lain
*      Selimuti korban
*      Korban diistirahatkan beberapa saat
*      Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan

Ø  Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Tindakan  yang dilakukan :
*      Bersihkan luka dengan antiseptic(alcohol/boorwater)
*      Tutup luka dengan kasa steril/plester
*      Balut tekan (jika pendarahannya besar)
*      Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Ø  Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja.
Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan pembuluh darah dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa meneteskan betadine pada bagian yang luka supaya darah terhenti dan tidak terinfeksi
Pendarahan Luar Yang Hebat, Tindakan    :
*      Pakaian dilepas atau digulung supaya luka terlihat
*      Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya dengan perban steril atau bantalan kain bersih
*      Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan dipegangi secara hati-hati kalau ada patah tulang
*      Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk mencegah infeksi
*      Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut dengan ketat tapi jangan terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi.
*      Bagian yang terluka ditopang seperti pada patah tulang.

Ø  Mimisan
yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin/kelelahan/benturan). Tindakan    :
*      Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
*      Tenangkan korban
*      Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
*      Diminta bernafas lewat mulut
*      Bersihkan hidung luar dari darah
*      Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
Ø  Lemah jantung
yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung. Ingat……!!! Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, dan tegang. Tindakan    :
*      Tenangkan korban
*      Istirahatkan
*      Posisi ½ duduk
*      Buka jalan pernafasan dan atur nafas
*      Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
*      Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
*      Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

Ø  Luka Bakar
yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar),Tindakan :
*      Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
*      Perhatikan keadaan umum penderita
*      Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian yang luka jangan menyetuh tanah
*      Luka disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya
*      Sementara mendinginkan luka, periksa jalan napas, pernapasan dan nadi. Siap-siap melakukan resusitasi jika perlu.
*      Lepaskan cincin, arloji, ikat pinggang, sepatu dan pakain yang bekas terbakar secara hati-hati sebelum luka membengkak. Kalau melekat pada luka, pakaian tidak perlu di lepas.
*      Luka dibalut dengan pembalut luka atau bahan lainya (luka pada wajah tidak perlu ditutup, ttapi harus terus didinginkan dengan air untuk meredakan nyeri)
*      Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
*      Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
*      Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan
*      Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
*       

Ø  Histeria
yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian. Tindakan    :
*      Tenangkan korban
*      Pisahkan dari keramaian
*      Letakkan di tempat yang tenang
*      Awasi
*      Pengaruh Panas Dan Dingin

Ø  Hipotermia
Hipotermia merupakan suatu kedaan dimana korban dalam keadaan dingin atau suhu badan korban meknurun karena lingkungan yang dingin. Tindakan :
*      Bawa korban ketempat hangat
*      Korban dibaringkan dan diselimuti
*      Jaga jalan nafas tetap lancer
*      Korban yang sadar di beri minuman hangat, sup atau makan yang berenergi tinggi seperti coklat dll
*      Jaga korban agar tetap sadar
*      Kalu anda ragu akan kondisi korban yang sudah tua atau masih bayi, panggil dokter
*      Jika korban menjadi tidak sadar, periksa nadi dan napasnya, serta melakukan resusitasi jika perlu

Ø  Kelelahan akibat kepanasan
Tujuan : Memindahkan korban ke tempat yang sejuk, mengganti kehilangan garam dan cairan. Tindakan :
*      Baringkan korban di tempat sejuk, kaki di tinggikan ydan ditopang
*      Kalau korban sadar, berikan minuman cairan yang memiliki kandungan garam rendah (1 sendok garam per liter air) sebanyak munugkin.
*      kalau korban segera pulih kembali, sarankan agar berobat ke dokter
*      Jika korban menjadi tidak sadar, barinigkan tdalam posisi pemulihan, minta bantuan. Periksa dan catat nadi dan pernapasan serta tingkat reaksinya setiap 10 menit.
Ø  Dehidrasi
yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan. Tindakan    :
*      Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
*      Mengganti elektrolit yang lemah
*      Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
*      Memberantas penyebabnya
*      Rutinlah minum jangan tunggu haus

Ø  Patah Tulang/fraktur
yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian. Tindakan :
*      Bagian yang sakit di topang dengan tangan 
*      Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat
*      Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan, diperiksa sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit.

Ø  Kram
yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan. Tindakan    :
*      Istirahatkan penderita
*      Posisikan penderita pada posisi yang nyaman
*      Relaksasi
*      Pijatlah penderita pada arah berlawanan dengan kontraksi

Ø  Memar
yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras. Tindakan :
*      Kompres penderita dengan air dingin
*      Balut dan tekanlah pada bagian yang memar
*      Tinggikan bagian luka

Ø  Keseleo
yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram. Tindakan :
*      Korban diposisikan nyaman
*      Kompres es/dingin
*      Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
*      Tinggikan bagian tubuh yang luka

Ø  Cedera Jaringan Ringan
Tindakan :
*      Istirahatkan, stabilkan dan topang bagian bagian yang cedera dalam posisi yang nyaman bagi korban
*      Bila cedera baru saja terjadi, kompres (dinginkan) bagian tersebut dengan es yanig dibungkus dengan kain untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
*      Seputar bagian yang cedera ditekan sedikit dengan gumpalan kapas atau busa yang tebal, eratkan dengan balutan
*      Bagian yang cedera ditopang dan ditinggikan supaya aliran darah ke tempat itu berkurang dan untuk mengurangi memar
*      Minta bantuan bila perlu.
*       

Ø  Keracunan Makanan Atau Minuman
Keracunan yanug dialami oleh penderita akibat makanan atau minuman yang mengandung racun. Tindakan        :
*      Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar
*      Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan amati pernapasan dan sirkulasinya
*      Cegah c edera lebih lanjut
*      Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah karena bisa membahayakan korban, ada baik korban di beri susu atau obat norit kalau ada
*      Untuk racun yang terhirup, Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ke tempat yang udaranya segar
*      Untuk racun yang terserap, sisa-sisa zat kimia yang masih ada pada kulit di bilas dengan air megalir.
*      Istirahatkan
*      Jangan diberi air minum  sampai kondisinya lebih baik.
Catatan : Apabila anda menginginkan korban muntah, Tindakan yang harus dilakukan   adalah mencampur satu sendok garam dengan air panas Atau dengan sepotong sabun yang dikocok dengan segelas air panas. Jika racun sudah leluar beri minum segelas susu untuk melepaskan jaringan-jaringan yang rusak.

Ø  Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll. Tindakan           :
*      Istirahatkan korban
*      Beri minuman hangat
*      beri obat bila perlu
*      Tangani sesuai penyebab


2.      Evakuasi Korban
Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah:
a.      Dilakukan jika mutlak perlu
b.      Menggunakan teknik yang baik dan benar
c.       Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian
Dalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus digunakan, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan, kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk mengangkut korban maka mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu. Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang, dipapahapabila korban tanpa luka di bahu atas, di panggul ataudigendong atau bahkan juga bisa dilakukan dengan merayapposisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut korban, maka korban di pondong dengan posisi tangan lepas dan tangan berpegangan, Model membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta.
Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif  saja. Tetapi kalau ada alat bantu  seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban terasa ringan.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Andun Sujidandoko. 2000. Perawatan dan Pencegahan Cedera. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ø  G. La. Cava. 1995. Pengobatan Cedera Olahraga. (Terjemahan Oleh Hartono Satmoko). Semarang: Dahara Prise.
Ø  Hadianto Wibowo. 1995. Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Ø  Paul M. Taylor, dkk. 2002. Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE

A.    Tujuan Mempelajari Sport Massage
Adapun yang menjadi tujuan dalam mempelajari sport massage yaitu sebagai penambah wawasan serta untuk pembelajaran bagi para mahasiswa/ mahasiswi terutama bagi program pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi dimana nantinya bahan yang disajikan mampu membantu dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan serta menjadi pedoman serta bahan yang dapat membantu kita dalam memberi pemahaman dan dan pengetahuan yang nantinya bisa kita berbagi bersama.
Selain itu tujuan lainnya adalah guna dalam membantu para mahasiswa, pelatih, guru, atlet, dan masyarakat dalam mempelajari, menerapkan dan melakukan sport massage ini dengan cara- cara dan teknik- teknik yang benar dan baik dalam menciptakan kebugaran jasmani pada setiap tubuh manusia dan meminimalisir kesalahan- kesalahan serta resiko yang akan terjadi saat melakukan sport massage ini.
Adapun  tujuan lainnya mempelajari sport massage ini adalah agar memberi pemahaman kepada setiap manusia agar tidak terdoktrin dengan isu- isu yang tidak baik serta hal- hal lainnya yang bersifat negative di pikiran serta tindakan manusia.

B.     Ruang Lingkup sport massage
a.      Sejarah perkembangan sport massage
Sejak zaman dulu manusia telah mengenal massage di penjuru dunia dengan berbagai macam ragam bentuk, teknik, keahlian dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari begitu banyak peninggalan-peninggalan mereka yang diwariskan secara turun- temurun dan juga berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang dari zaman ke zaman sejak jaman nenek moyang kita. Termasuk bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage sebagai suatu cara pengobatan tradisional seperti cedera- cedera juga sebagai terapi yang dalam sehari-hari disebut pijat.
Sport massage tercipta seiring  dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga serta dari banyak pengalaman dan penelitian dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan physiotherapy.

Pada masa ini bukti telah mendukung posisi massage yang telah dipraktekkan oleh beberapa kelompok orang di dunia. Para arkeolog telah menemukan artifak-artifak yang menunjukkan penggunaan massage di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan massage untuk alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan massage dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM), misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi. Pada periode sejarah, catatan-catatan tertulis dan bergambar menunjukkan penggunaan massage.
Pijat telah lama dikenal manusia terutama manusia dari timur. Pijat ini telah berabad-abad dilakukan oleh nenek moyang kita, bahkan menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan atau suatu kegemaran terutama dikalangan kaum bangsawan dan orang-orang atasan. Sebab dengan pijat dapat diharapkan manfaat timbulnya perasaan hangat, segar dan nyaman pada tubuh.
Raja-raja mempunyai rombongan abdi-abdi yang bertugas untuk memijat, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang buta atau orang-orang ahli pijat yang sengaja dibutakan, disamping pertimbangan tata kesusilaan, mereka menganggap pula bahwa orang buta mempunyai kecakapan yang lebih baik dalam memijat. Hal ini dapat dimengerti, sebab dengan tidak berfungsinya salah satu indera penglihatan, kemampuan indera ini dapat pindah ke indera peraba atau indera perasa berfungsi untuk memberikan perasaan nyaman terhadap orang lain biasanya dilakukan orang buta.
Pijat masih dianggap rendah di dalam masyarakat kita sehingga pijat mempunyai kedudukan sangat rendah dalam pandangan setiap orang. Dukun-dukun pijat selalu mendapat ejekan sehari-hari. Meskipun demikian pijat terus hidup subur dan berkembang meluas, hanya sayang  sekali tanpa mengalami kemajuan-kemajuan apa lagi kemajuan dalam segi keilmuannya. Pijat yang sekarang dilakukan oleh orang adalah sama dengan pijat yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lampau tanpa mengalami perubahan dan perkembangan.
Pijat yang sebenarnya dimiliki orang-orang timur, tetapi karena kurang bangsa-bangsa timur untuk menyelidikinya, menyebabkan munculnya orang-orang barat yang merasa perlu untuk mengambil alih. Pijat di bawa pulang kenegerinya dan diselidikinya dari segala segi terutama segi keilmuannya ialah ilmu tentang anatomi tubuh manusia menjadi basis penyelidikannya. Di samping itu ilmu tentang Physiologi, Pathologi dan hygine juga menjadi ilmu penunjang di dalam penyelidikannya.
Kemudian dalam bentuk yang lebih sempurna, pijat diberi nama massage (diambil dari bahasa Francis) kembali pijat ke timur lagi. Patut dicatat disini nama-nama bangsa barat yang berjasa menemukan sistem dalam melakukan massage ialah : Prof. Thomson, Hoffa dan Goch. Sedang Head dan Mackensie adalah orang-orang yang mempunyai arti penting dalam memelihara dan mengembangkan dalam pengetahuan Massage.
Pengetahuan massage ini telah mulai berkembang di negara kita, dan diharapkan massage modern ini akan segera dapat menggantikan pijat yang masih kuno, yang masih menguasai di seluruh masyarakat kita. Bersamaan dengan ini akan lenyap pandangan rendah terhadap massage. Perintisan pendidikan massage di Indonesia dilakukan pada tahun 1958 - 1964 oleh Ern Till ahli massage dari Jerman di Rehabilitasi Centrum Surakarta. Kursus massage diselenggarakan bagi penyandang cacat netra yang hasilnya ±100 orang lulus lengkap dengan mendapat ijazah. Selain melatih orang penyandang cacat netra Ern Till juga melatih orang-orang awas untuk menjadi ahli pijat atau pelatih pijat.
Usaha-usaha uotuk lebih meningkatkan mutu dan memanfaatkan massage di Indonesia, sekarang nampak makin jelas Departemen Sosial melalui Panti Sosial Bina Netra menyelenggarakan latihan keterampilan massage. Hasilnya sekarang masseur-masseur penyandang cacat netra telah tersebar di Indonesia hidup mandiri dengan keterampilan massagenya.
Secara kronologis, terdapat penemuan dari para ahli serta penelitian yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar serta penjelasan yang lebih mendalam pada sejarah dan perkembangan sport massage antara lain yaitu:
1.      Bangsa Cina Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).

2.      Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut, menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.

3.      Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.

4.      Bangsa Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.

5.      Abad ke-sembilan belas
Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku spor massage.

6.      Akhir abad Sembilan belas
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport massage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.

7.      Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia.
Di Indonesia, masase telah dikenal dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan rtelah lama dikenal sejak jaman kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau “dukun urut”. Dukun pijat sebagai orang yang mempraktekkan pijat sering ditafsirkan bermacam-macam, antara lain :
1.      Dukun pijat adalah orang yang menyegarkan tubuh (raga) dari rasa lelah atau penat.
2.      Dukun pijat adalah orang yang menangani patah tulang, terkilir atau salah urat, kemudian lebih dikenal dengan dukun sangkal putung.
3.      Dukun pijat dapat pula sebagai masseur atau ahli masase, yang umumnya menangani olahragawan.
4.      Dukun pijat diartikan pula sebagai dukun alusan atau pijat alus karena pemijatnya terdiri dari wanita yang umumnya berparas cantik.
Dalam melakukan pemijatan seorang dukun pijat memperoleh keahliannya karena bakat, keturunan dan pengalaman prateknya. Semakin tua, si dukun dianggap ahli oleh masyarakat awam. Bahkan ada anggapan bahwa dengan berpantang dan berpuasa kemampuan seorang dukun pijat akan semakin bertambah. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik-teknik pijat sebagai salah satu upaya penyembuhan alternatif juga mengalami kemajuan.
Di Indonesia, kiranya pijat atau lulut yang sekarang dikenal dengan nama “masase” sudah bukan hal yang asing lagi, karena di setiap daerah sampai ke pelosok-pelosok pun dapat dengan mudah ditemukan, seorang pemijat laki-laki atau wanita. Mereka melakukan pekerjaan memijat biasanya sebagai pekerjaan sambilan, tetapi ada pula yang merupakan pekerjaan utamanya (profesi).

Pada umumnya hasil pemijatan memberikan rasa nyaman dan memuaskan pasiennya, tetapi ada pula setelah dipijat justru meninggalkan rasa sakit yang disebabkan karena tekanan-tekanan yang diberikan terlalu kuat atau keras. Hal tersebut dapat terjadi karena minimnya pengalaman atau pengetahuan tentang teknik masase yang benar.





DAFTAR PUSTAKA
Ø  Rahim . S.A. dr, Massage Olahraga, Pustaka Merdeka Cet I,1987
Ø  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981
Ø  Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs. M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa dan umum.Tingola:Jakarta
Ø  chichibernardus. 2008. Pijat Sport. http://www.chichibernardus.com. 06 agustusNurdiansyah, bambang. 2011. Sport Massage (Online), (http://blog.uny.ac.id/faidillahkurniawan/2010/08/31/ekstra-kurikuler-sebagai-wahana-pembentukan-karakter-siswa-di-lingkungan-pendidikan-sekolah/), diakses 25 Januari 2013.

Kamis, 02 Juli 2015

pengertian massage atau pijat

Sport menurut kamus bahasa Indonesia sama dengan olahraga. Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah  gerak badan yag dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Lebih lanjut pernyatan ini lebih diperjelas oleh cholik mutohir yang menjelaskan bahwa olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi- potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Dapat disimpulkan bahwa olahraga merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dalam mendapatkan tubuh yang bugar jasmani dan rohani secara teratur dan terprogram serta dalam mengembangkan dan membina potensi- potensi dalam prestasi yang selanjutnya akan membentuk manusia yang seutuhnya.


Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah yang paling populer yang digunakan adalah dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya “menggosok”. Menurut pengertiannya massase yang berasal dari bahasa Inggris “massage” adalah pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk menghilangkan rasa lelah.
Massage atau Pijat adalah lapisan dangkal murah Manipulasi Lebih Dalam, Dari Jaringan ikat otot murah untuk meningkatkan Fungsi, membantu proses penyembuhan Dalam,, murah murah mempromosikan relaksasi kesejahteraan.
Massage merupakan salah satu di antara cara-cara perawatan tubuh yang paling tua dan paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan). Dalam ilmu tata rias, massage dapat digunakan untuk kesehatan dan kecantikan. Massage atau pengurutan adalah cara untuk penyembuhan yang memiliki banyak manfaat bagi semua sistem organ tubuh.
Massage merupakan salah satu manipulasi sederhana yang ditemukan manusia untuk mengelus atau mengusap bagian badan yang sakit atau saling membelai satu sama lain untuk menenangkan.
Selanjutnya penjelasan ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh A. Rahim (1987: xiii) dimana massage adalah suatu perbuatan melulut tubuh dengan tangan (manipulasi) pada bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual atau mekanik yang dilaksanakan secara metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis, profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.
Sport Massage merupakan teknik memijat / melulut dengan tangan(manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan terapeutik / pengobatan pada tubuh.
Jadi dari dari pengertian diatas bisa kita simpulkan bahwa sport massage atau pijat merupakan suatu perbuatan ataupun aktivitas  yang dilakukan dengan memijat di bagian- bagian tubuh yang lunak dengan mengunakan tangan yang menggunakan beberapa teknik dengan prosedur manual dan tujuan untuk menghasilkan efek fisiologi, profilaktis, terapi serta pengobatan- pengobatan pada tubuh yang kemudian akan menciptakan tubuh yang bugar.




DAFTAR PUSTAKA
Ø  Rahim . S.A. dr, Massage Olahraga, Pustaka Merdeka Cet I,1987
Ø  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981

Ø  Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs. M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa dan umum.Tingola:Jakarta