A. Tujuan Mempelajari Sport Massage
Adapun yang menjadi tujuan dalam
mempelajari sport massage yaitu sebagai penambah wawasan serta untuk
pembelajaran bagi para mahasiswa/ mahasiswi terutama bagi program pendidikan
jasmani kesehatan dan rekreasi dimana nantinya bahan yang disajikan mampu
membantu dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan serta menjadi pedoman serta
bahan yang dapat membantu kita dalam memberi pemahaman dan dan pengetahuan yang
nantinya bisa kita berbagi bersama.
Selain itu tujuan lainnya adalah guna
dalam membantu para mahasiswa, pelatih, guru, atlet, dan masyarakat dalam
mempelajari, menerapkan dan melakukan sport massage ini dengan cara- cara dan
teknik- teknik yang benar dan baik dalam menciptakan kebugaran jasmani pada
setiap tubuh manusia dan meminimalisir kesalahan- kesalahan serta resiko yang
akan terjadi saat melakukan sport massage ini.
Adapun tujuan lainnya mempelajari sport massage ini
adalah agar memberi pemahaman kepada setiap manusia agar tidak terdoktrin
dengan isu- isu yang tidak baik serta hal- hal lainnya yang bersifat negative
di pikiran serta tindakan manusia.
B. Ruang Lingkup sport massage
a. Sejarah perkembangan sport massage
Sejak zaman dulu manusia telah
mengenal massage di penjuru dunia dengan berbagai macam ragam bentuk, teknik,
keahlian dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari begitu banyak peninggalan-peninggalan
mereka yang diwariskan secara turun- temurun dan juga berupa tulisan-tulisan
atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak
tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang,
tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang dari zaman
ke zaman sejak jaman nenek moyang kita. Termasuk bangsa Indonesia pun sudah
berabad-abad mengenal massage sebagai suatu cara pengobatan tradisional seperti
cedera- cedera juga sebagai terapi yang dalam sehari-hari disebut pijat.
Sport massage tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage dan
olahraga serta dari banyak pengalaman dan penelitian dari zaman satu ke zaman
yang lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengetahuan massage itu sendiri
adalah dari pengetahuan physiotherapy.
Pada masa ini bukti telah mendukung posisi massage yang telah
dipraktekkan oleh beberapa kelompok orang di dunia. Para arkeolog telah
menemukan artifak-artifak yang menunjukkan penggunaan massage di sejumlah
wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang
menjelaskan penggunaan massage untuk alasan medis, bukti tidak langsung sangat
jelas menunjukkan kaitan massage dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa
(abad 15000 SM), misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan
sentuhan terapi. Pada periode sejarah, catatan-catatan tertulis dan bergambar
menunjukkan penggunaan massage.
Pijat telah lama dikenal manusia
terutama manusia dari timur. Pijat ini telah berabad-abad dilakukan oleh nenek
moyang kita, bahkan menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan atau suatu kegemaran
terutama dikalangan kaum bangsawan dan orang-orang atasan. Sebab dengan pijat
dapat diharapkan manfaat timbulnya perasaan hangat, segar dan nyaman pada
tubuh.
Raja-raja mempunyai rombongan
abdi-abdi yang bertugas untuk memijat, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang
buta atau orang-orang ahli pijat yang sengaja dibutakan, disamping pertimbangan
tata kesusilaan, mereka menganggap pula bahwa orang buta mempunyai kecakapan
yang lebih baik dalam memijat. Hal ini dapat dimengerti, sebab dengan tidak
berfungsinya salah satu indera penglihatan, kemampuan indera ini dapat pindah
ke indera peraba atau indera perasa berfungsi untuk memberikan perasaan nyaman
terhadap orang lain biasanya dilakukan orang buta.
Pijat masih dianggap rendah di
dalam masyarakat kita sehingga pijat mempunyai kedudukan sangat rendah dalam
pandangan setiap orang. Dukun-dukun pijat selalu mendapat ejekan sehari-hari.
Meskipun demikian pijat terus hidup subur dan berkembang meluas, hanya
sayang sekali tanpa mengalami kemajuan-kemajuan apa lagi kemajuan dalam
segi keilmuannya. Pijat yang sekarang dilakukan oleh orang adalah sama dengan
pijat yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lampau
tanpa mengalami perubahan dan perkembangan.
Pijat yang sebenarnya dimiliki
orang-orang timur, tetapi karena kurang bangsa-bangsa timur untuk
menyelidikinya, menyebabkan munculnya orang-orang barat yang merasa perlu untuk
mengambil alih. Pijat di bawa pulang kenegerinya dan diselidikinya dari segala
segi terutama segi keilmuannya ialah ilmu tentang anatomi tubuh manusia menjadi
basis penyelidikannya. Di samping itu ilmu tentang Physiologi, Pathologi dan hygine
juga menjadi ilmu penunjang di dalam penyelidikannya.
Kemudian dalam bentuk yang lebih
sempurna, pijat diberi nama massage (diambil dari bahasa Francis) kembali pijat
ke timur lagi. Patut dicatat disini nama-nama bangsa barat yang berjasa
menemukan sistem dalam melakukan massage ialah : Prof. Thomson, Hoffa dan Goch.
Sedang Head dan Mackensie adalah orang-orang yang mempunyai arti penting dalam
memelihara dan mengembangkan dalam pengetahuan Massage.
Pengetahuan massage ini telah mulai
berkembang di negara kita, dan diharapkan massage modern ini akan segera dapat
menggantikan pijat yang masih kuno, yang masih menguasai di seluruh masyarakat
kita. Bersamaan dengan ini akan lenyap pandangan rendah terhadap massage. Perintisan
pendidikan massage di Indonesia dilakukan pada tahun 1958 - 1964 oleh Ern Till
ahli massage dari Jerman di Rehabilitasi Centrum Surakarta. Kursus massage
diselenggarakan bagi penyandang cacat netra yang hasilnya ±100 orang lulus
lengkap dengan mendapat ijazah. Selain melatih orang penyandang cacat netra Ern
Till juga melatih orang-orang awas untuk menjadi ahli pijat atau pelatih pijat.
Usaha-usaha uotuk lebih
meningkatkan mutu dan memanfaatkan massage di Indonesia, sekarang nampak makin
jelas Departemen Sosial melalui Panti Sosial Bina Netra menyelenggarakan
latihan keterampilan massage. Hasilnya sekarang masseur-masseur penyandang
cacat netra telah tersebar di Indonesia hidup mandiri dengan keterampilan
massagenya.
Secara kronologis, terdapat penemuan dari
para ahli serta penelitian yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan
sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar serta penjelasan yang lebih
mendalam pada sejarah dan perkembangan sport massage antara lain yaitu:
1. Bangsa Cina Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba
diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang
menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai
cara untuk pengobatan (Heilgymnas).
2. Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800
SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar
tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah
kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut, menggosok seluruh tubuh
kemudian melakukan senam pagi.
3. Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir
maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal
massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur
yang berasal dari sungai nil dan
kemudian berjemur dalam terik matahari.
4. Bangsa Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit
banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang
dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata
“Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates
(460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan
massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa
dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru
bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya
pertandingan-pertandingan Gladiator.
5. Abad ke-sembilan belas
Pada awal abad ke- 19
tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi
perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John
G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli
bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai
masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari
segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan
keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam
bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara
ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian
menerbitkan buku spor massage.
6. Akhir abad Sembilan belas
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular,
terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan
sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan
ujian sport massage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan
organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en
Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek,
masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum
sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar
sekolah lanjutan.
7. Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada
pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun
di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu
keterampilan khusus di dalam olahraga
Indonesia.
Di Indonesia, masase telah dikenal
dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan rtelah lama dikenal
sejak jaman kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau
“dukun urut”. Dukun pijat sebagai orang yang mempraktekkan pijat sering
ditafsirkan bermacam-macam, antara lain :
1.
Dukun
pijat adalah orang yang menyegarkan tubuh (raga) dari rasa lelah atau penat.
2.
Dukun
pijat adalah orang yang menangani patah tulang, terkilir atau salah urat,
kemudian lebih dikenal dengan dukun sangkal putung.
3.
Dukun
pijat dapat pula sebagai masseur atau ahli masase, yang umumnya menangani
olahragawan.
4.
Dukun
pijat diartikan pula sebagai dukun alusan atau pijat alus karena pemijatnya
terdiri dari wanita yang umumnya berparas cantik.
Dalam melakukan pemijatan seorang
dukun pijat memperoleh keahliannya karena bakat, keturunan dan pengalaman
prateknya. Semakin tua, si dukun dianggap ahli oleh masyarakat awam. Bahkan ada
anggapan bahwa dengan berpantang dan berpuasa kemampuan seorang dukun pijat
akan semakin bertambah. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik-teknik pijat sebagai salah satu upaya penyembuhan alternatif juga
mengalami kemajuan.
Di Indonesia, kiranya pijat atau
lulut yang sekarang dikenal dengan nama “masase” sudah bukan hal yang asing
lagi, karena di setiap daerah sampai ke pelosok-pelosok pun dapat dengan mudah
ditemukan, seorang pemijat laki-laki atau wanita. Mereka melakukan pekerjaan
memijat biasanya sebagai pekerjaan sambilan, tetapi ada pula yang merupakan
pekerjaan utamanya (profesi).
Pada umumnya hasil pemijatan
memberikan rasa nyaman dan memuaskan pasiennya, tetapi ada pula setelah dipijat
justru meninggalkan rasa sakit yang disebabkan karena tekanan-tekanan yang
diberikan terlalu kuat atau keras. Hal tersebut dapat terjadi karena minimnya
pengalaman atau pengetahuan tentang teknik masase yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Rahim . S.A. dr, Massage Olahraga,
Pustaka Merdeka Cet I,1987
Ø Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981
Ø Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs.
M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa dan
umum.Tingola:Jakarta
Ø chichibernardus. 2008. Pijat Sport. http://www.chichibernardus.com. 06 agustusNurdiansyah, bambang. 2011. Sport Massage (Online), (http://blog.uny.ac.id/faidillahkurniawan/2010/08/31/ekstra-kurikuler-sebagai-wahana-pembentukan-karakter-siswa-di-lingkungan-pendidikan-sekolah/), diakses 25 Januari 2013.
Ø chichibernardus. 2008. Pijat Sport. http://www.chichibernardus.com. 06 agustusNurdiansyah, bambang. 2011. Sport Massage (Online), (http://blog.uny.ac.id/faidillahkurniawan/2010/08/31/ekstra-kurikuler-sebagai-wahana-pembentukan-karakter-siswa-di-lingkungan-pendidikan-sekolah/), diakses 25 Januari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar