Selasa, 07 Juli 2015

Pengantar anatomi dan fisiologi (faal) dalam sport massage

A.   Pengantar Anatomi
Anatomi Berasal dari bahasa latin, yaitu: Ana: bagian, memisahkandanTomi (tomie): Tomneinei: iris, potong. Anatomi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tubuh manusia baik itu dari bentuk, susunan, struktur dan bagian tubuh lainnya. Hal ini di dukung oleh beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh(manusia) dengan cara nenguraikan tubuh(manusia)menjadi bagian yang lebih kecil kebagian yang paling kecil,dengan cara memotong atau megiris tubuh (manusia) kemudian diangkat,dipelajari,dan diperiksa menggunakan mikroskop.
Adapun system pada tubuh manusia yaitu:
1.     System skeleton (susunan tulang)
System skeleton (susunan tulang) merupakan salah satu system yang berada pada manusia dimana berfungsi sebagai penegak dan alat gerak pasif pada tubuh manusia.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan atas :
a.       Tulang Pipa ( os tubular)
Tulang pipa berbentuk bulat memanjangyang dapat di jumpai di setiap bagian tubuh yang terdiri atas bagian batang serta dua bagian  ujung. Didalam rongga tulang ini terdapat rongga- rongga yang didalamnya terdapat sumsum tulang berwarna kuningserta banyak mengandung jat lemak. Adapun Bagian-bagian dari tulang pipa antara lain sebagai berikut:
*      Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
*      Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
*      Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
*      Tulang rawan daerah sendi.
*      Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sumsum tulang kuning.
*      Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.

b.      Tulang Pipih
Adapun Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar dan tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dan di tengahnya berupa lapisan tulang seperti bunga karang (spons) yang di dalamnya berisi sum-sum merah sebagai tempat pemben-tukan selsel darah. Tulang-tulang pipih berperan dalam melindungi organ tubuh. Tulang pipih terdapat pada tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan tulang wajah.

c.       Tulang panjang
Tulang panjang merupakan tulang dimana panjangnya melebihi lebarnya dan biasanya terdiri dari sebuah batang berbentuk tabung yang disebut diafisis dan sebuah epifsisi pada ujung-ujungnya. Pada masa pertumbuhan diafisis dari tulang panjang dipisahkandari epifisis oleh sebuah epifisis tulang rawan. Bagian diafisi yang terletak berdekatan dengan epifisis cartilage disebut dengan metafisis. Bagian batang atau diafisis dari tulang panjang memiliki sebuah rongga sempit di bagian tengahnya yang berisi sumsum tulang.
Pada bagian ujung dari tulang panjang, yaitu epifisis dan metafisis, terdiri dari cancellous bone yang dikelilingi oleh lapisan cortical bone yang tipis. Permukaan artikular dari ujung tulang panjang dilapisi olehcartilage hialin. Tulang panjang ditemukan pada tungkai. Yang termasuk tulang panjang adalah femur, tibia, dan fibula pada paha dan betis, humerus, radius, dan ulna dari lengan, serta metatarsal, metacarpal, dan phalanges dari kaki dan tangan. Tulang panjang pada kaki mencakup setengah dari tinggi manusia. Tulang panjang terutama tumbuh akibat perpanjang diafisis.Pertumbuhan longitudinal dari tulang panjang merupakan hasildari osifikasi endokondrial dari lempeng epifise. Pertumbuhan memanjang tulang distimulasi oleh growth hormone (GH) yangdisekresikan lobus anterior dari glandula pituitary (Snell, 2004).

d.      Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan berukuran pendek yang tidak beraturan dimana tulang ini terdapat pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan, dan telapak kaki. Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis. Tulang pendek sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karena kuatnya, maka tulang pendek mampu mendukung bagian tubuh seperti terdapat pada tulang pergelangan tangan.
e.       Tulang-tulang pneumatika
Tulang-tulang ini membentuk rongga-rongga yang berisi udara dan dibatasi oleh membran mukosa. Misalnya tulang-tulang pembentuk tengkorak ( os ethmoidale,os sphenoidale, maxilla,dsb).
f.       Tulang-tulang sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang-tulang kecil yang biasanya terdapat diantaranya persendian  tulang. Misalnya tulang tempurung lutut (os patella) yang merupakan tulang sesamoid yang terbesar.

Adapun proses pembentukan tulang sebagai berikut:
a.       Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal dimana tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast).
b.      Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang yang kemudian masing-masing tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras.

2.     System muskularis
Otot (Muskulus) Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik atau gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.
a.       otot polos
Ø  Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
Ø  Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat)
Ø  Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi   terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
 b. otot rangka
Ø  Memiliki banyak inti,
Ø  Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
Ø  Melekat pada tulang
Ø  Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
Ø  Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah

Fungsi Otot Rangka
Ø  Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
Ø  Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
Ø  Menyokong jaringan lunak.
Ø  Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
Ø  Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.
Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
Ø  Otot
Ø  Fasikula
Ø  Serabut Otot
Ø  Miofibril
Ø  Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
Ø  Sarkolema (membran sel serabut otot)
Ø  Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
Ø  Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.
Ø  Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium).
Ø  Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

c. otot jantung
Ø  Memiliki 1 inti yg berada  ditengah
Ø  Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
Ø  Serat otot berserat
Ø  Hanya ada di jantung
Ø  Sumber Ca2+ dari CES & RS
Ø  Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan

3.     system sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem organ dalam tubuh manusia yang berfungsi memindahkan suatu zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a.       Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh.
Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.

b.      Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem limfatik. Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, yang memompa dan mempertahankan aliran darah, arteri yang mengangkut darah pergi dari jantung, arteriol, pembuluh kecil yang menuju ke pembuluh yang lebih kecil lagi yaitu kapiler, venul, pembuluh halus yang menampung isi kapiler
Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi  kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Ø  Kongesti (Hiperemia)
Kongesti merupakan keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain untuk kongesti adalah hiperemia.
Ø  Edema
Edema merupakan penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (beberapa ahli juga memasukkan dalam definisi itu penimbunan cairan berlebihan di dalam sel).
Ø  Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah dari sistem kardiovaskuler, disertai penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh.
Ø  Trombosis
Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem kardiovaskuler selama manusia masih hidup, disebut trombosis. Koagulum darah dinamakan trombus.
Ø  Embolisme
Embolisme adalah transportasi massa fisik yang terbawa dalam aliran darah dari satu tempat ke tempat lain dan tersangkut di tempat baru.
Ø  Iskemia dan Infark
Iskemia adalah suplai darah yang tidak memadai ke suatu daerah/jaringan. Jika jaringan dibuat iskemik, jaringan tersebut akan menderita karena tidak mendapat suplai oksigen dan zat-zat makanan yang dibutuhkan.

4.     System respirasi
Pulmo (Paru – paru) merupakan organ manusia  yang berperan penting dalam system respirasi, berbentuk kerucut dan berada di rongga torax, serta dilapisi oleh 2 membran yaitu membran viseral dan membran parietal.Pulmo  terbagi menjadi pulmo dextra (kanan) dan pulmo sinistra (kiri).
a.       Pulmo Dextra
pulmo dextra terdiri dari 3 lobus, yaitu : Lobus superior, Lobus madius, dan Lobus inferior.
b.      System respirasi bagian atas:
Ø  Hidung/nasal
nasal berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru,  sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru.
Ø  Faring
Faring terletak antara internal nares sampai kartilago krikoid dan memiliki panjang kurang kebih 13 cm dan berfungsi sebagai saluran respirasi dan saluran pencernaan.
Ø  Laring
Laring sering disebut sebagai kotak suara. Laring menghubungkan laringofaring dengan trakea. Terletak pada cervical ke 4 – 6.
Ø  Trakea
Trakea merupakan tuba yang lentur dengan panjang sekitar 10 cm dan lebar sekitar 2,5 cm, terdiri dari otot polos dan cincin kartilago berbentuk C. Pada bagian belakang terdiri dari 16 – 20 tulang rawan.  Trakea terletak dibagian depan esophagus, dari laring sampai ke ICS V, dimulai dari bawah kartilago cricoid kebawah sampai pada sudut pertemuan manubrium sterni dan corpus sterni.
Ø  Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Terletak pada ICS ke V dan terbagi menjadi bronkus primary kanan dan bronkus primary kiri oleh carina (bagian yang sensitif dan reflek batuk). Bronkus primary kanan terdiri dari 3 bronkus sekunder (superior, medial, inferior). Sedangkan bronkus primary kiri terdiri dari 2 bronkus sekunder (superior dan inferior). Bronkus sekunder ini bercabang lagi menjadi bronkus tertiary yang mempunyai 10 cabang. Cabang bronkus tertiary ini disebut bronkus terminalis, dan bercabang – cabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkiolus bercabang semakin kecil menjaid ductus alveolus dan akhirnya berakhir di alveolus.
Ø  Alveolus
Alveolus merupakan suatu kantong udara dengan dinding yang tipis, disini terjadi pertukaran antara O2 dan CO2 secara difusi melalui alveolar dan dinding kapiler.


5.     System digestifa (pencernaan)
Sistem perncernaan merupakan system didalam tubuh manusia yang berfungsi untuk melakukan proses makanan dan segala sesuatu yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal.

a.       Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
Ø  Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
Ø  Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
Ø  Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
Ø  Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
Ø  Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Ø  Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

6.     System Nerves ( saraf)
            Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan,menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh,serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
            Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara,cahaya,bau, panas,dingin,manis,pahit dan sebagainya.Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan internal,misalnya rasa haus,lapar,dan nyeri.
Sistem saraf pusat terdiri dari :
Ø  Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges.
Ø  Sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor.

Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
a.       Sistem saraf sadar atau somatik
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.
b.      Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.

7.     System endokrin
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.

Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
Ø  Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
Ø  Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
Ø  Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
Ø  Merangsang pertumbuhan jaringan
Ø  Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
Ø  Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.

a.       Kelenjar Hipofisis
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya, sehingga disebut kelenjar pemimpin, atau master of gland. kelenjar hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior.
1.      Fungsi hipofisis anterior ( adenohipofise )
menghasilkan sjumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organendokrin yang lain.
2.      Fungsi hipofisis posterior
Ø  Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal, reabsorbsi air, dan mengendalikan tekanan darah pada arteriole
Ø  Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.

3.      Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Fungsi kelenjar tiroid sendiri adlah sebagai berikut :
Ø  Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
Ø  Mengatur penggunaan oksidasi
Ø  Mengatur pengeluara karbon dioksida
Ø  Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
Ø  Pada anak mempengaruhi fisik dan mental


8.     System urineri
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas:
Ø  Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
Ø  Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Ø  Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Ø   Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

a.       Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjal.

1.      Fungsi Ginjal
Ginjal berfungsi sebagai berikut :
Ø  Mengatur volume air  ( cairan ) dalam tubuh .Kelebihan air dalam tubuh akan dieksresikan oleh ginjal sebagai urine ( kemih ) yang encer dalam jumlah besar, kekurangan air ( kelebihan keringat ) menyebabkan urine yang di eksresi berkurang dan konsentrasinya  lebih pekat sehingga  susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relative normal.
Ø  Mengatur keseimbangan  osmotic dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal dalam plasma ( keseimbangan elektrolit ). Bila terjadi pemasukan  / pengeluaran yang abnormal ion –ion akibat pemasukan garam yang berlebihan  / penyakit perdarahan  ( diare , muntah ) ginjal akan meningkatkan eksresi ion – ion yangpenting ( mis. Na , K , Cl , Ca dan fosfat )
Ø  Mengatur keseimbangan asam basa  cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan, campuran makanan  menghasilkan urine yang bersifat agak asam , pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolisme protein . Apabila  banyak makan sayur – sayuran  , urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4 , 8 – 8,2 . Ginjal menyekreksi urine  sesuai dengan perubahan pH darah.
Ø  Eksresi sisa  hasil metabolisme ( ureum , asam urat , kreatinin ) zat – zat toksik , obat – obatan  , hasil metabolisme hemoglobin  dan bahan kimia asing (pestisida ).
Ø  Fungsi hormonal  dan metabolisme  . Ginjal menyekresi  hormone renin yang  mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah  (system renin angiotensin aldesteron ) membentuk eritropoiesis mempunyai peranan  penting  untuk memproses  pembentukan sel darah merah (eritropoiesis ).

b.      Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal
1.      Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapiler darah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.

9.     System mukosa (jaringan pembungkus)
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan kelenjar pengikat(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis(kulit dalam). Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk merasakan sentuhan atau sebagai alat raba dan merupakan indikator untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit.
Lapisan kulit terdiri atas:
a. epidermis
b. dermis
c. hipodermis

a.       epidermis(kulit ari)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya adalah sel-sel tanduk  (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur. Epidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen dan sedikit serat elastis.

b.      kulit jangat (dermis)
Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis(hipodermis), ketebelannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat dermis terdiri atas bulu, kelenjar minyak, kalenjar lendir, dan kelenjar keringat yang membenam jauh kedalam dermis. Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan antar kulit ari dan kulit jangat terdapat tonjolan-tonjolan kulit kedalam kulit ari (epidermis) yang disebut papil kulit  jangat. Kulit jangat terdiri  atas serat-serat kolagen, dan serabut-serabut elastis, dan serabut-serabut retikulin. Serat-serat ini bersama pembuluh darah dan pembuluh getah bening membentuk anyaman-anyaman yang memberikan perdarahan untuk kulit.

c.       Hypodermis
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri atas jaringan pengikat longgar, kompenennya serat longgar, elastis dan sel lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat susunan lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk bantal lemak disebut pannikulus adiposus. Padaa daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan tiga cm, sedangkan pada kelopak mata, penis, dan skrotum, lapisan subkutan tidak mengandung lemak. Bagian superfisial hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena, dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan di bawahnya.



1.      struktur rambut
Ø  medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri  atas 2-3 lapis sel kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak.
Ø  Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna rambut.
Ø  Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.

10.         System indra
a.       Struktur dan Fungsi Mata
Terletak di dalam orbital, mata merupakan organ penglihatan dengan fungsi utama menfokuskan cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan saraf yang mengirim sinyal yang dihasilkan cahaya ke struktur mata.
Mata berbentuk bulat dan tertanam dalam lemak. Terdiri dari  tiga lapisan fibrosa bagian luar lapisan pembuluh darah dan berfigmen., serta bagian dalam lapisan saraf.
Lapisan fibrosa luar terdiri dari dua bagian fosterior yang berwarna buram (ovaque) dan disebut sclera ialah suatu membran keras yang membentuk bola mata yang putih. Bagian depan sklera  ditutupi konjungtiva, yang direflesikan kebagian dalam mata dan berlanjut dengan evitelium yang menutupi kornea. Kornea merupakan lapisan fibrosa. Kornea menonjol menutupi permukaan mata dan bersifat transparan, yang memungkinkan sinar cahaya masuk ke mata dan membelokkannya untuk focus pada retina.

b.      telinga
Telinga merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran: bagian luar, bagian tengah, dan koklea. Bagian-bagian yang berperan dalam keseimbangan: kanal semi viskular, utrikel, dan sakulus.
1.      Struktur dan fungsi telinga
Telinga eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri dari: fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini membentuk kanal yang melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang atas, dan lengkungan depan dan sedikit menurun. Lengkungan ini bisa diluruskan dengan tarikan lunak, pada aurikula dewasa: ditarik keatas belakang, pada anak-anak:  hanya ditarik kebelakang, pada bayi ditarik kebawa belakang. Ujung eksternal naetus bagian dalam ditutupi oleh membrane timfani. Pada tepi kulit kartilago neatus rambu-rambu halus dan banyak kelenjar yang mengekskresi serumen yang melindungi kanal dari debu atau benda asing lain. Tetapi serumen sendiri dapat menjadi hambatan akubat akumulasi, sehingga untuk mengeluarkanya diperlukan penyemprotan.
Telinga  bagian tengah merupakan ruang kecil dalam tulang temporal, dipisahkan oleh membrane timfani dari telinga bagian luar, didnding selanjutnya dibentuk oleh dinding bagian lateral telinga dalam.

c.       hidung
Ø  Struktur Dan Fungsi Hidung
Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan nafas ini berfungsi sebagai penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadapat olpaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini kurang sejalan dengan pertambahan usia.
              Karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah tiga buah:
*      Konka nasalis inferior (karang hidung bagian bawa)
*      Konka nasalis media (karang hidung bagian tengah)  
*      Konka nasalis superior (karang hidung bagian atas)



Ø  Proses Menghirup
Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dan bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan atas rasa tersebut mudah hilang duhadapkan pada suatu bau yang sesat dan pengap, tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau segera menyengat hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara sehat.
Ø  Rangsangan Reseptor
Rangsangan reseptor hanya berespons terhadap senyawa yang kontak dengan epitel olfaktorius dan dilarutkan dalam lapisan tipis mokus yang menutupinya.Ambang olfaktorius yang menggambarkan sensitivitas hebat reseptor olfaktoriustrhadap sejumlah senyawa yang dapat dicium pada konsentrasi kurang dari 500pg/l diubah sekitar 30% dari sebelum dapat dideteksi.melekul penghasil   bau mengandung 3-20 atom karbon yang mempunyai bau yang berbeda.
Diskriminasi Bau manusia dapat membedakan bau antara 200-4000 bau yang berbeda dan menghasilkan pola ruang yang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolic didalam olfaktori.bau khusus bergantung pada pola ruang perangsangan secara kontinu pada bau yang paling tidak disukai, maka persepsi bau menurun kemudian berhenti.ini disebabkan oleh adaptasi yang cukup cepat yang timbul dalam system olfaktorius.
Ø  Kelainan pada Penciuman
Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lender hidung sangat kering, basah atu membengkak seperti keadaan influenza.rasa penciuman akaqn sama sekali akibat komplikasi dari suatucedera pada kepala. 

A.   Fisiologi
a.       Otot
1.      Fisiologi Otot
Fungsi dari otot adalah berkontraksi agar dapat menggerakkan tubuh dan bagian-bagiannya. Untuk mengetahui kerja otot, perlu diketahui struktur dasar otot. Otot mengandung protein kontraktil, sehingga apabila ada rangsangan, otot akan berkontraksi. Jaringan otot mempunyai sifat dapat mengubah tenaga kimia menjadi tenaga mekanik disertai pelepasan panas.
Ada 3 macam otot yaitu:
Ø  Otot rangka
Ø  Otot jantung
Ø  Otot polos
2.      Otot Rangka
Setiap berkas otot mengandung sejumlah besar serat otot, diameter 10-80 µ, letaknya sejajar memanjang. Tiap serat otot merupakan satu sel otot, dibungkus oleh membrane sel yang disebut: Sarkolemma, mengandung inti berbentuk silinder dan terletak asimetris. Dipersarafi oleh ujung saraf yang terletak di tengah serat otot. Antara satu sel dengan sel otot lain berhubungan, baik strukturnya maupun fungsinya.
Di dalam sitoplasma (sarkoplasma) terdapat banyak mitokondria dan granula-granula glikogen yang merupakan cadangan energi sel. Terdapat pula mioglobin yaitu protein berwarna merah yang mengandung zat besi dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan oksigen. Di dalam sarkoplasma terdapat pula sejumlah besar ion K, Mg, PO4 dan enzim-enzim. Di dalam satu serat otot terdapat beratus-ratus myofibril dan di dalam setiap miofibril  terdapat sejumlah miofilamen. Filamen adalah elemen kontrkatil yang berperan pada mekanisme kontraksi otot yang merupakan kumpulan protein, terdiri dari filamen tebal (miosin) dan filamen tipis (aktin, troponin dan tropomiosin).

3.      Jenis-jenis kontraksi otot
 Pada kontraksi otot, pergeseran filament elemen kontraktil menyebabkan panjang otot berkurang. Disamping itu di dalam otot terdapat juga unsur-unsur yang bersifat elastis dan kenyal, yang memungkinkan otot berkontraksi tanpa disertai perubahan panjang otot. Pada keadaan ini terjadi peningkatan tegangan otot disertai pengeluaran panas. Berdasarkan hal ini, terdapat 2 jenis kontraksi otot, yaitu:
Ø  Kontraksi Isotonik
Proses kontraksi otot yang menyebabkan pemendekan panjang otot disebut kontraksi isotonik. Pada keadaan ini tegangan/tonus otot tidak berubah. Terjadi pemendekan dari semua sarkomer. Contoh: kontraksi ini adalah pada waktu mengangkat beban yang ringan, saat berjalan atau menendang
Ø  Kontraksi Isometris
Pada jenis kontraksi ini, tidak terjadi pemendekan otot (bahkan sebaliknya, mungkin terjadi sedikit pemanjangan), tetapi terjadi peningkatan tegangan dalam otot. Contoh: usaha mengangkat beban berat sekali atau pada waktu berdiri dengan sikap tegak (menahan berat badan terhadap tarikan gaya berat bumi).

4.      Jenis Serat Otot
            Ada 2 jenis serat otot yaitu:
Ø  Slow twitch adalah serat merah, karena mengandung banyak mioglobin dan terutama ditemukan pada atlet endurans. Mengandung banyak kapiler, lemak, dan enzim.
Ø  Fast twitch adalah serat putih, berfungsi secara anerobik, memiliki sedikit mioglobin, lemak, enzim dan kapiler.
Proporsi ke-2 jenis serat ini, bervariasi pada setiap orang.

5.      Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kontraksi Otot
Ø  Suhu
Ø  Panjang Awal
Ø  Jenis Pembebanan
Ø  Cara Perangsangan
Ø  Jenis Kontraksi

Seringkali otot menjadi kaku setelah olahraga berat sebab ada jaringan sikatrik atau pemendekan otot secara refleks. Salah satu keuntungan melakukan masase adalah efektif memulihkan kekakuan otot dan mengembalikan otot pada panjang otot istirahat yang optimal. Juga membuat otot lebih lentur, dan meningkatkan aliran darah. Kekakuan otot biasanya tidak terjadi pada seluruh berkas otot tetapi hanya pada bagian tertentu dari bagian otot terbesar, atau pada hubungan antara otot dan tendon (jaringan penghubung otot).
Peregangan umumnya dapat memanjangkan otot secara keseluruhan, tetapi sulit untuk meregangkan area tertentu di otot. Dalam hal ini masase dapat dilakukan secara langsung pada area yang akan di masase dan lebih baik bila dapat di  kombinasikan dengan tehnik peregangan yang tepat untuk mencapai kelenturan otot optimal.

b.      Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah. Jantung terletak di dada sebelah kiri. Di depan dilindungi oleh tulang dada dan di sebelah belakang dilindungi oleh tulang belakang. Jantung terdiri dari 4 rongga, yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh. Sisi kiri jantung memompakan darah yang kaya oksigen dan makanan ke organ-organ tubuh dan otot, sedangkan  sisi kanan jantung memompakan darah yang tidak mengandung oksigen ke paru-paru. Dari sisi kiri jantung darah akan memasuki aorta (pembuluh darah besar), lalu bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Setelah terjadi pertukaran oksigen dan nutrisi, darah yang mengandung sisa makanan akan dihantarkan ke sisi jantung kanan. Fungsi sistem sirkulasi sangat penting yaitu mengangkut bahan makanan (nutrient), oksigen dan karbondioksida serta sisa makanan dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Sisa makanan dan substansi yang berbahaya akan dikeluarkan melalui ginjal. Fungsi lain dari darah adalah mengatur pH darah dan suhu tubuh. Keuntungan melakukan masase dalam kaitannya dengan sistem sirkulasi adalah kemampuan untuk meningkatkan pengembalian darah vena ke jantung dan meningkatkan aliran darah otot, yang ke duanya dapat memberi efek signifikan pada pemulihan dan regenerasi jaringan otot setelah latihan/olahraga.

c.       Sistem Limfatik
Jaringan tubuh dikelilingi oleh cairan yang disebut cairan intersisial, yang berfungsi sebagai medium untuk pertukaran bahan nutrisi dan sisa makanan antara sistem sirkulasi dan jaringan tubuh. Cairan intersisial berasal dari kapiler yang sebenarnya  adalah plasma yang merupakan  55-60 % bagian dari darah. Selama pertukaran bahan-bahan tadi, cairan intersisial masuk ke dalam pembuluh limfatik. Sistem limfatik mirip dengan sistem sirkulasi (vena), juga bercabang-cabang di seluruh tubuh. Di sepanjang pembuluh limfatik terdapat nodus-nodus atau kelenjar, misalnya di daerah leher, ketiak, dada, perut dan selangkang.  Kelenjar ini mengandung limfosit yang memproduksi antibodi untuk sistem pertahanan tubuh. Secara konstan terdapat sirkulasi cairan limfe dari kapiler ke ruang antar sel, kembali  ke sistem limfe lalu ke pembuluh darah. Cedera pada otot akan menyebabkan cairan dalam sel dan beberapa komponen sel mengalir ke ruang antar sel. Kerusakan kapiler akan membuat cairan dan darah lebih banyak di ruang antar sel. Akibat meningkatnya jumlah cairan intersisial akan menyebabkan terjadinya pembengkakan jaringan yang disebut: Edema. Secara normal pembuluh limfe akan mengalirkan kembali cairan intersisial yang berlebihan ke sistem sirkulasi darah.
Dalam hal ini masase tidak dapat digunakan untuk membantu pengembalian darah yang tertimbun di cairan intersisial pada edema ke sistem sirkulasi darah untuk menghilangkan pembengkakan. Bahkan dianjurkan untuk tidak melakukan masase pada jaringan tubuh yang mengalami pembengkakan atau edema.

d.      Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari 2 bagian, yaitu: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis, yang menginterpretasi informasi dari luar tubuh. Sistem saraf tepi, terdapat di seluruh tubuh yang menghubungkan reseptor dengan sistem saraf pusat. Saraf eferen membawa informasi dari dari otak atau medulla spinalis ke seluruh tubuh, yang terbagi atas 2 bagian, yaitu: saraf volunter yang bertanggung jawab mengatur otot dan saraf involunter (otonomik). Saraf involunter atau sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Jadi sistem saraf tepi mengumpulkan dan menyampaikan sinyal ke susunan saraf pusat dan tubuh akan memberikan reaksi terhadap sinyal tersebut. Bila sinyal dihantarkan ke otot akan merangsang terjadinya kontraksi otot, dan pada akhirnya akan menimbulkan gerakan.
Hanya sedikit penelitian yang ada mengenai kaitan sistem saraf dengan masase, tetapi umumnya masase yang ringan dan sedang akan merangsang saraf sedangkan tekanan yang kuat akan menekan/mematikan rangsang. Untuk itu hanya tekanan yang ringan dan singkat yang dianjurkan setelah aktivitas berat, untuk merangsang otot agar kembali siap lalu setelah itu masase yang lebih dalam dan ritmik dilakukan untuk merelaksasikan otot.

e.       Sistem Kerangka Dan Sendi
Tulang kerangka berhubungan satu dengan yang lain melalui sendi. Ada 3 jenis sendi, yaitu:
Ø  Sendi fibrosa
Jaringan yang menghubungkan antar tulang adalah jaringan ikat. Pada sendi ini tak ada gerakan.
Contoh: - pada tulang kranium disebut sendi sutural
  
Ø  Sendi tulang rawan (kartilaginosa)
Jaringan yang menghubungkan antar tulang adalah tulang rawan, gerakan agak terbatas.
Contoh: lempeng intervertebral dan antara kostae dan sternum

Ø  Sendi synovial
Hubungan antar tulang disini lebih rumit. Sendi ini adalah sendi yang terbanyak ditemukan di tubuh yang memungkinkan pelbagai gerakan yang kompleks, meskipun dapat pula kaku jika perlu untuk menopang beban tertentu.

Macam-macam sendi synovial:
Ø  Sendi datar
                         disebut pula Gliding Joint, permukaan artikularnya rata.
                          contoh: interkarpal dan intertarsal, di antara prosesus artikular vertebra.
Ø  Sendi engsel
                         disebut pula Hinge Joints, merupakan sendi dengan satu aksis.
                         contoh: sendi siku dan lutut.
Ø  Sendi putar
                        disebut pula Pivot Joints, gerakan mengitari ujung tulang lain.
                        contoh: di antara bagian proksimal radius dan ulna.
Ø  Sendi buku jari
                         disebut pula Condyloid Joints, ke dua permukaan artikular berbentuk oval.
                         Contoh: radiokarpal pada pergelangan tangan
                         Metakarpopalangeal
Ø  Sendi pelana
                        disebut pula Saddle Joints, salah satu tulangnya berbentuk pelana.
                        Contoh: sendi ibu jari kaki antara metatarsal dan falang.
Ø  Sendi peluru
disebut pula Ball & Socket Joints. Ujung tulang yang satu bulat dan lainnya cekung,
 menyebabkan gerakan melingkar.
 Contoh: sendi bahu dan panggul.


B.   Peran Sport Massage Terhadap Anatomi Dan Fisiologi

       Berikut ini sedikit gambaran mengenai peranan  pijat atau massage terhadap sirkulasi peredaran darah, kelenjar getah bening dan lain- lainnya antara lain:
a.       Meningkatkan fungsi kulit
Peredaran darah dalam tubuh yang meningkat akan membantu proses untuk menghasilkan kelenjar minyak yang akan lebih efektif memproduksi keringat, sehingga akan membuang zat yang tidak berguna. Lapisan epidermis yang paling luar akan larut sehingga kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi kulit sebagai daya penyerap akan lebih meningkat dan kulit menjadi lebih halus.
b.      Melarutkan lemak
Gerakan pengurutan yang sifatnya menekan dan menghentak seperti meremas/ memijat, menepuk, memukul dapat membantu melarutkan lemak sehingga terjadi pembakaran tubuh.
c.       Meningkatkan refleksi pada pencernaaan
Pengurutan perut dengan gerakan-gerakan tertentu akan lebih merangsang gerak refleksi (Peristaltik), dengan demikian akan lebih memperlancar sistem pencernaan.
d.      Meningkatkan fungsi jaringan otot
Meningkatnya sirkulasi peredaran darah dapat meningkatkan nutrisi (sari makanan) ke dalam jaringan otot sehingga kekenyalan dan elastisitas akan lebih bertahan.

e.       Meningkatkanya peredaran darah
Meningkatnya peredaran darah yang ditimbulkan oleh gerak pengurutan akan meningkat pula nutrisi sehingga dapat memberi makanan pada sel-sel tulang. Dengan demikian meningkat pula pertumbuhan gerak persendian.
f.       Meningkatkan fungsi jaringan syaraf
Gerakan vibrace dan friction dapat merangsang pada fungsi syaraf di seluruh tubuh.
g.      Sistem Getah Bening
Luka akibat pukulan akan menyebabkan terjadinya pembengkakan yang masuk ke dalam sirkulasi getah bening. Pijat dapat mengosongkan saluran getah bening dan menyembuhkan bengkak tersebut. Jika cairan yang membuat bengkak tidak disingkirkan, maka akan mengeras sehingga tidak dapat melewati saluran getah bening. Akibatnya gumpalan cairan yang mengeras tersebut akan menyumpal di sekeliling jaringan: otot, tulang, urat, ikatan sendi tulang (ligament) dan kemudian terbentuk “pelekatan” (adhesion).
h.      Sistem Kandung Kemih
Pijat di bagian punggung dan perut akan meningkatkan aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk sisa metabolisme dan mengurangi penumpukkan cairan.
i.        Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi juga dapat ditingkatkan. Pijat pada bagian perut dan punggung dapat membantu meredakan masalah haid, seperti rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak teratur, dan lain-lain.

Dengan pemijatan ini stres, nyeri, dan ketegangan bisa diusir. Kekuatan dan kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan. Tidur bisa lebih berkualitas. Restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu. Cedera baru dan lama bisa disembuhkan. Konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan. Bahkan, rasa percaya diri dan harmoni bisa disegarkan.


  Banyak sekali manfaat pijat atau massage untuk tubuh, jadi pada intinya jika dalam jangka pendek badan sehat, secara otomatis untuk jangka panjang kesehatan juga baik. Jika ingin mencoba,  luangkan sedikit waktu untuk melakukan kontak khusus yang ditimbulkan dari sentuhan massage. Dan kunjungi massage therapist di Omah Spa.

C.   Manfaat Terapi Sport Massage
Pada pembahasan itu terdapat berbagai macam terapi massage secara anatominya dan fisiologinya seperti:
a.         terapi sport massage bagian kepala
Perlakuan sport massage bagian kepala diberikan dengan menyesuaikan anatomis kepala
Ø  Frontalis : perlakuan pada bagian dahi /depan
Ø  Lateralis/temporalis : bagian samping kepala
Ø  Posterior/occipitalis : bagian atas
Manipulasi yang diberikan adalah Effleurage, friction, tapotament ringan, vibration dan shaking.
b.         terapi sport massage bagian leher
Terdiri dari dua bagian yaitu bagian muka /anterior dan bagian belakang /posterior. Pada region ini terdapat organ yang penting seperti :trachea, esophagus, pembuluh darah besar (arteri carotic, vena jugularis), saluran limphe dan persyarafan, kelenjar ganglion lymphe cervical dan kelenjar thyroid dan parathyroid.
Leher bagian muka menggunakan manipulasi Effleurage, friction ringan, petrisage dan vibration. Leher bagian belakang menggunakan manipulasi effleurage, friction, petrisage, cincang/cabik dan vibration. (khusus leher bagian belakang perlakuannya sampai pundak)

c.         terapi sport massage bagian thorax /dada
Bertujuan Merangsang system respirasi biasanya karena masalah asmatis, sesak nafas atau nyeri dada. Menggunakan manipulasi effleurage, friction, cincang/cabikan, tapotament, vibration dan shaking.

d.         terapi sport massage bagian abdominal /perut
Pada bagian ini diberlakukan manipulasi yang agak ringan tekanannya. Dengan manipulasi effleurage, petrisage, friction ringan dan shaking ringan.
Bertujuan untuk meringankan gangguan di perut seperti sembelit dan sakit perut lainnya serta membantu menghilangkan lemak di otot perut.
e.         sport massage untuk prestasi dan pertandingan
Perlakuan sport massage untuk prestasi dan pertandingan perlakuannya akan berbeda dengan perlakuan pasien. Karena tingkat kebugaran olahragawan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pasien maka manipulasi yang diberikan akan lebih keras dan lebih cepat.



DAFTAR PUSTAKA
Ø  Clews W. (1990). Sport Massage and Stretching. Bantam Sports.
Ø  Daniel Santana. (2007). Kamus Lengkap Kedokteran. Jakarta. PT: Mega Aksara.
Ø  Guyton dan Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Jakarta.
Ø  Hardianto Wibowo. (1995). Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Ø  Kartono Mohammad. (2001). Pertolongan Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ø  Lars Peterson and Per Renstrom. (1988). Sports Injuies. London: Martin Dunitz Ltd.
Ø  Ontario Barrie. (2009). Columna Vertebralis Dilihat Dari Samping dan Dari Belakang. Diakses dari http://skillbuilders.patientsites.com. Pada tanggal 01 April 2012, Jam 21.00 WIB.
Ø  (2009). Facet Joints. Diakses http://skillbuilders.patientsites.com. Pada tanggal 01 April 2012, Jam 21.00 WIB.
.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar