A.
Pengertian Asesmen Pembelajaran
Secara umum, asesmen dapat diartikan
sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat
digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut
kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan
sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola
pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program- program
pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran
untuk studi lanjut.
Penilaian/assesment berdasarkan
kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis serta
pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang terhadap standar kompetensi yang
telah ditetapkan.
Asesmen secara sederhana dapat
diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data
karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Menurut Dali S. Naga (2003) asesmen
adalah proses untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan pada evaluasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asesmen
merupakan salah satu bagian yang berada ddi dalam evaluasi dimana digunakan
untuk proses memproleh suatu informasi.
a.
Macam-macam Assesment
1.
Pengertian Asesmen Otentik
Penilaian autentik juga dikenal
dengan istilah penilaian “performance”, “approprite”, “alternative” atau
“direct”. Pada pengertian lain,
penilaian autentik merupakan penilaian yang berusaha mengukur atau menunjukkan
pengetahuan dan ketrampilan siswa dengan cara menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan itu pada kehidupan nyata.
Asesmen otentik adalah suatu proses
evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran terhadap kinerja yang
mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap pada
aktifitas yang relevan dalam pembelajaran (American Librabry Association, Dalam
Syofiana, 2010).
Penilaian autentik adalah suatu
penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks “dunia nyata”, yang
memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan
kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.
Senada dengan pendapat tersebut,
O’malley dan Pierce (Dalam Anonim, tt) mengatakan bahwa asesmen otentik adalah
bentuk penilaian yang menunjukkan pembelajaran siswa yang berupa pencapaian,
motivasi, dan sikap yang relevan dalam aktivitas kelas. Sedangkan menurut
Newton Public Schools (Dalam Syofiana, 2010) Asesmen otentik merupakan
penilaian terhadap produk-produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman-pengalaman kehidupan nyata peserta didik.
Asesmen otentik merupakan suatu
proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran yang berupa
produk-produk dan kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, pencapaian,
prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan
dalam pembelajaran di kelas.
Schiemer (2000) mengklasifikasikan
asesmen itu ke dalam asesmen otentik dan asesmen alternatif. Asesmen dikatakan
otentik manakala siswa mendemonstrasikan perilaku yang diharapkan dalam situasi
nyata misalnya bermain sepakbola dengan teman-temannya atau bermain lempar
tangkap dengan keluarganya.
2.
Pengertian Asesmen alternative
Penilaian alternatif adalah penerapan
berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) peserta didik.
Schiemer (2000) menjelaskan bahwa
asesmen alternatif menuntut siswa menggunakan keterampilan berpikir yang lebih
tinggi misalnya keterampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Dalam
kasus ini, siswa dituntut mendemonstrasikan perilaku, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dalam situasi dan kondisi yang terkendali.
b.
Pengertian portofolio
Dalam kalangan seniman misalnya, ada portofolio yang berarti
kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman, yang sengaja diadakan untuk
keperluan pameran. Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil
karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan
oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai
tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
Portofolio adalah sekumpulan artefak (bukti karya/kegiatan/data)
sebagai bukti (evidence) yang menunjukkan perkembangan dan pencapaian suatu
program.
Hal ini juga dijelaskan oleh Schiemer (2000) mengartikan
istilah portopolio sebagai suatu koleksi karya siswa yang mencerminkan tingkat
keberhasilan belajarnya di kelas, atau di sekolah, bahkan karya siswa yang
diperlombakan pada berbagai tingkat.
c.
Jenis- jenis Evaluasi
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai
suatu sistem), evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus
ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dapat dijadikan balikan
(feed-back) bagi guru
dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan
pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan
ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes
lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya
merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Adapun dalam evaluasi
terdapat jenis- jenis sebagai berikut:
Ø Tes Formatif
istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat
diatikan sebagai bentuk. Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan
untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah
“formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. (Sudijono, 2005
: 71). Evaluasi Formatif
juga berguna dalam menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar
siswa, dan efektifitas guru. (Wally Guyot (1978).
Evaluasi formatif adalah mengetahui sejauh mana program yang
dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengan
diketahui hambatan dan hal-hal yang menyebabkan program tidak lancar,
pengambilan keputusan secara dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung
kelancaran pencapaian tujuan program.
evaluasi formatif merupakan suatu jenis evaluasi yang
disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai fungsi untuk memantau
(memonitor), dimana untuk dpat mengetahui kemauan belajar siswa dalam
kesehariannya pada proses kegiatan belajar mengajar demi memberikan suatu umpan
balik, baik kepada siswa maupun seorang guru.
tes hasil belajar Evaluasi formatif (Formatif Test) adalah
suatu dimana evaluasi tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui,
sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan
tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan
untuk mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang kemudian
selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
Ø tes sumatif
tes sumatif adalah
suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir
program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir semester
dari akhir tahun.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar
siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu
tertentu.
Fungsi Evaluasi Sumatif yaitu untuk menentukan angka nilai
murid setelah mengikuti program pengajaran dalam satu catur wulan, semester
akhir tahun atau akhir dari suatu program bahan pengajaran dari suatu unit
pendidikan. Dan untuk memperbaiki situasi proses beljar mengajar kearah yang
lebih baik serta untuk kepentingan penilaian selanjutanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Anonim. tt. Penilaian Otentik |
Kajian Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Praktis. Tersedia pada:
http://wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-bahasa/penilaian-otentik/. diakses
pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Ø Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen
Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk Dalam Pembelajaran Yang
Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Ø Rizfadli. 2009. Asesmen Otentik.
Tersedia pada: http://rizfadli.blogspot.com/2009/12/asesmen-otentik.html.
diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Ø Syofiana. Mardiah. 2010. Autentik
Asesmen. Tersedia pada:
http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-asesmen.html. diakses pada tanggal
24 Oktoberber 2013
Ø Anonim. 2009.
http://budimeeong.wordpress.com/Alternatif assesment mbs 2 diakses pada tanggal
20 Desember 2009.
Ø Anonim. 2003. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan . Jakarta: Depdiknas.
Ø Asmawi, Z . 1994 . Penilaian Hasil
Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Ø Galton, M. 1990). Assessing Science
in the Primary School: Written Task. London: Paul Chapman Publishing Ltd
Ø Nugrah, A. 1998 . Penggunaan
Performance Assessment untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran IPA. Bandung : IKIP Bandung.
Ø H. Darsono dan T. Ibrahim, 2009,
Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Jilid 3 untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah,
Solo: PTTiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Ø Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997.
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara. Cet. 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar