Jumat, 24 Juli 2015

Asesmen Pembelajaran, portofolio dan Jenis- jenis Evaluasi

A.    Pengertian Asesmen Pembelajaran
Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program- program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut.
Penilaian/assesment berdasarkan kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Menurut Dali S. Naga (2003) asesmen adalah proses untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan pada evaluasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan salah satu bagian yang berada ddi dalam evaluasi dimana digunakan untuk proses memproleh suatu informasi.

a.     Macam-macam Assesment
1.      Pengertian Asesmen Otentik
Penilaian autentik juga dikenal dengan istilah penilaian “performance”, “approprite”, “alternative” atau “direct”.  Pada pengertian lain, penilaian autentik merupakan penilaian yang berusaha mengukur atau menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dengan cara menerapkan pengetahuan dan ketrampilan itu pada kehidupan nyata.
Asesmen otentik adalah suatu proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran terhadap kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran (American Librabry Association, Dalam Syofiana, 2010).
Penilaian autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks “dunia nyata”, yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.
Senada dengan pendapat tersebut, O’malley dan Pierce (Dalam Anonim, tt) mengatakan bahwa asesmen otentik adalah bentuk penilaian yang menunjukkan pembelajaran siswa yang berupa pencapaian, motivasi, dan sikap yang relevan dalam aktivitas kelas. Sedangkan menurut Newton Public Schools (Dalam Syofiana, 2010) Asesmen otentik merupakan penilaian terhadap produk-produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman kehidupan nyata peserta didik.
Asesmen otentik merupakan suatu proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran yang berupa produk-produk dan kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, pencapaian, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran di kelas.
Schiemer (2000) mengklasifikasikan asesmen itu ke dalam asesmen otentik dan asesmen alternatif. Asesmen dikatakan otentik manakala siswa mendemonstrasikan perilaku yang diharapkan dalam situasi nyata misalnya bermain sepakbola dengan teman-temannya atau bermain lempar tangkap dengan keluarganya.

2.      Pengertian Asesmen alternative
Penilaian alternatif adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Schiemer (2000) menjelaskan bahwa asesmen alternatif menuntut siswa menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi misalnya keterampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Dalam kasus ini, siswa dituntut mendemonstrasikan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dalam situasi dan kondisi yang terkendali.

b.     Pengertian portofolio
Dalam kalangan seniman misalnya, ada portofolio yang berarti kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman, yang sengaja diadakan untuk keperluan pameran. Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
Portofolio adalah sekumpulan artefak (bukti karya/kegiatan/data) sebagai bukti (evidence) yang menunjukkan perkembangan dan pencapaian suatu program.
Hal ini juga dijelaskan oleh Schiemer (2000) mengartikan istilah portopolio sebagai suatu koleksi karya siswa yang mencerminkan tingkat keberhasilan belajarnya di kelas, atau di sekolah, bahkan karya siswa yang diperlombakan pada berbagai tingkat.

c.      Jenis- jenis Evaluasi
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat  dijadikan  balikan  (feed-back)   bagi  guru  dalam  memperbaiki  dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Adapun dalam evaluasi terdapat jenis- jenis sebagai berikut:
Ø  Tes Formatif
istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diatikan sebagai bentuk. Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. (Sudijono, 2005 : 71). Evaluasi Formatif juga berguna dalam menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar siswa, dan efektifitas guru. (Wally Guyot (1978).
Evaluasi formatif adalah mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengan diketahui hambatan dan hal-hal yang menyebabkan program tidak lancar, pengambilan keputusan secara dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran pencapaian tujuan program.
evaluasi formatif merupakan suatu jenis evaluasi yang disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai fungsi untuk memantau (memonitor), dimana untuk dpat mengetahui kemauan belajar siswa dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar mengajar demi memberikan suatu umpan balik, baik kepada siswa maupun seorang guru.
tes hasil belajar Evaluasi formatif (Formatif Test) adalah suatu dimana evaluasi tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang kemudian selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.

Ø  tes sumatif 
tes sumatif  adalah suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir semester dari akhir tahun.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
Fungsi Evaluasi Sumatif yaitu untuk menentukan angka nilai murid setelah mengikuti program pengajaran dalam satu catur wulan, semester akhir tahun atau akhir dari suatu program bahan pengajaran dari suatu unit pendidikan. Dan untuk memperbaiki situasi proses beljar mengajar kearah yang lebih baik serta untuk kepentingan penilaian selanjutanya.



DAFTAR PUSTAKA
Ø  Anonim. tt. Penilaian Otentik | Kajian Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Praktis. Tersedia pada: http://wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-bahasa/penilaian-otentik/. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Ø  Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai  Penilaian  Proses Dan Produk Dalam Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Ø  Rizfadli. 2009. Asesmen Otentik. Tersedia pada: http://rizfadli.blogspot.com/2009/12/asesmen-otentik.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Ø  Syofiana. Mardiah. 2010. Autentik Asesmen. Tersedia pada: http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-asesmen.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Ø  Anonim. 2009. http://budimeeong.wordpress.com/Alternatif assesment mbs 2 diakses pada tanggal 20 Desember 2009.
Ø  Anonim. 2003. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: Depdiknas.
Ø  Asmawi, Z . 1994 . Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Ø  Galton, M. 1990). Assessing Science in the Primary School: Written Task. London: Paul Chapman Publishing Ltd
Ø  Nugrah, A. 1998 . Penggunaan Performance Assessment untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran IPA.  Bandung : IKIP Bandung.
Ø  H. Darsono dan T. Ibrahim, 2009, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Jilid 3 untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah, Solo: PTTiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ø  Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara. Cet. 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar